Orang tua korban minta tanggung jawab, karena korban terbunuh di dalam lapas.
Pandeglang, internasionalpos.com
Tahanan titipan polres pandeglang mati dalam lapas mengenaskan tubuhnya penuh luka memar, sedangkan puluhan tahanan polres Serang kabur lewat teralis sel tahanan polres.
Orang tua korban minta tanggung jawab, karena korban terbunuh di dalam lapas.
Dilapas terbunuhnya narapida di dalam rutan kelas IIB Pandeglang, selasa (17/09).
Tewasnya narapidana bernama Sarip Hidayat warga Bogor Jawa Barat di dalam kamar mandi sel tahanan Rutan Kelas II-B Pandeglang.
Menuai sorotan dari beberapa lembaga terutama dari masyarakat Peduli Rutan Nusantara (MPRN)
MPRN lakukan Unras di depan kantor Rutan tersebut menuntut dan meminta kepada aparatur hukum untuk mengusut tuntas kejadian meninggalnya narapidana yang tidak wajar.
Karena narapidana tersebut masih titipan kepolisian polres Pandeglang Di temukan adanya dugaan tanda tanda penganiayaan di tubuh korban,
Dimana korban tersebut di duga merupakan pelaku. Pencurian hewan kerbau,sampai sekarang kematiannya menyimpan misterius
Badru Zaman kordinator Masyarakat peduli Rutan Nusantara (MPRN) menyampaikan saat orasi di depan kantor Rutan Pandeglang. Bahwa kematian titipan tahan tersebut di kantor ini di duga kematian yang tidak wajar.
Oleh karena itu kami bersama teman-teman melakukan aksi unjuk rasa (Unras) karena diduga ada pelanggaran hak azasi manusia (HAM) dan juga kode etik pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-B Pandeglang dalam kasus tersebut.
Kami dari warga Masyarakat Peduli Rutan Nusantara (MPRN) mengecam adanya dugaan aksi penganiayaan di Lapas Kabupaten Pandeglang yang menyebabkan kematian.
Kami juga meminta kepada Pihak Kepolisian untuk segera menyelidiki kasus ini hingga tuntas jangan sampai marwah POLRI luntur oleh ulah-ulah oknum yang tidak bertanggung jawab,ungkapnya.
Oleh karena itu agar semua persoalan yang menyangkut tindak pidana diusut tuntas setuntas-tuntasnya, jangan sampai membuat kegaduhan di masyarakat.tegasnya
Sementara Ahmadi Orator Dalam waktu dekat ini, kami pun akan bersurat ke DPR RI Komisi III agar membuat panitia khusus untuk menangani kasus ini.
Jangan sampai pihak anggota DPR RI khususnya Komisi III berdiam diri dan tidak peka terhadap kejadian hal ini.
Serta jangan sampai ada kata istilah Wajar kekerasan di Lapas.
Kami selaku warga masyarakat, meminta kepada pihak berwajib harus mampu mengungkap dengan adanya tahanan titipan yang meninggal dunia di Lapas Pemasyarakatan Kabupaten Pandeglang.
Selain kepolisian pihak Irjen Kemenkumham yang diduga sudah mengetahui kronologis yang sebenarnya untuk berbicara yang sebenar-benarnya, jangan sampai kasus ini di peti es kan, tegasnya.
Maka kami menuntut kepada pihak Kepolisian harus segera mengusut tuntas dengan adanya dugaan narapidana yang meninggal dunia
Pihak RSUD Berkah Harus mengungkapkan yang sebenar-benarnya, jangan sampai RSUD Berkah jadi korban oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
DPR RI Komisi III harus segera membentuk pansus dengan adanya narapidana yang meninggal di Rutan Nusantara khususnya Rutan Pandeglang
Kemenkumham harus bertindak tegas kepada oknum Rutan Pandeglang, jangan sampai Kemenkumham memiliki jiwa apatis
Tegakkan supremasi hukum di bumi pertiwi.Jika tuntutan ini tidak di indahkan, maka MPRN akan kembali melakukan aksi ke Kemenkumham dengan masa yang lebih banyak.
( Den)