Buntut dari meninggalnya seorang santri Asal Desa Rawa Burung Kecamatan Kosambi, kini muncul
Jayanti, internasionalpos.com
Para Aktivis dan LSM Seroja Indonesia Pertanyakan SOP Ponpes Dasar Qolam.
Meminta pada pengurusan yayasan Darulqolam harus bertanggubg jawab kematian siswa di dalam pondok pansyatren.
“Saya harap polisi harus benar-benar di ungkap siapa saja yang melakukan pembunuhan, dan gurunya juga harus di proses sesuai hukum berlaku”, katanya Taslim LSM Seroja
Buntut dari meninggalnya seorang santri Asal Desa Rawa Burung Kecamatan Kosambi, kini muncul gelombang aksi dari sejumlah aktivis dan pengamat dunia pendidikan Kabupaten Tangerang
Hal ini disampaikan oleh Taslim Wirawan SH selaku Ketua LSM Seroja Indonesia, yang meminta kepada Kemendag agar jangan ragu mengambil tindakan tegas terkait kejadian yang menimpa siswa Daar Qolam, kehilangan nyawa,” jelasnya
.
“Jujur kita semua tidak menginginkan hal ini terjadi, namun kami pun meminta agar Aparat Penegak Hukum bersikap obyektif dalam membongkar fakta di lapangan, agar hal tersebut bisa terang benderang,” ujarnya
Sebenarnya ini ada apa ? Bagai mana mungkin kejadian dari jam 6,30 pagi baru di ketahui jam 13,30 wib sore kejadiannya, Apakah hal tersebut tidak bisa di katakan sebuah kelalaian, seandainya saja pada waktu kejadian cepat terpantau maka hal tersebut kemungkinan dapat terselamatkan,” jelas Taslim Wirawan SH
.
Untuk itu kami dari LSM Seroja Indonesia meminta kepada Aparat Penegak Hukum jangan segan – segan mengungkapnya dan memberikan sangsi tegas bagi pihak yang sudah melalaikan SOP Pengawasan sesuai dengan UU No : 18 tahun 2009, kemudian bagi Kemendag agar berani bersikap tegas memberikan sangsi, apabila perlu sampai ke pencabutan izin Pondok Pesantren tersebut, Ingat anak adalah sebuah investasi keluarga atau kita yang paling berharga nilainya.”ungkapnya
Bahkan kini terpasang sebuah spanduk bertuliskan kecaman dan pertanyaan kemana pondok pesantren Lalai ? Spanduk tersebut terpasang di pintu gerbang Pondok Pesantren Daar El Qolam Desa Pasir Gintung Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang, Sabtu (20/8/2022).
Berdasarkan pantauan, spanduk berukuran 3 x 1.5 M2 persegi tersebut terpasang di pagar yang dekat dengan pintu gerbang Pondok Pesantren Daar El Qolam, belum diketahui motif dan tujuan pemasangan spanduk tersebut, dari informasi yang dihimpun, diduga spanduk tersebut terkait buntut meninggalnya santri Daar Es Qolam
Saat Awak Media mencoba menanyakan hal tersebut kepada masyarakat yang tak ingin disebutkan identitasnya mengatakan,” Saya juga tidak tahu siapa yang pasang, tiba – tiba ada spanduk tersebut terpasang,” ujar warga Pasir Gintung
Sebelumnya diberitakan, Diduga akibat berkelahi sesama santri, BD (15) ditemukan tidak sadarkan diri didalam kamar santri Pondok Pesantren Daar El-Qolam Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang Banten.
Sementara itu Kapolsek Cisoka Polresta Tangerang AKP Nurrokhman juga membenarkan peristiwa nahas yang menimpah seorang santri berinisial BD (15) warga asal Desa Rawa Burung Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.
“Iya betul ada korban meninggal dunia santri Pondok Pesantren Modern Daar El-Qolam,” ungkap Kapolsek Cisoka AKP Nurrokhman
Dalam keterangannya, Kapolsek Cisoka menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi IKHSA ISLAH, pada pukul 13.30 WIB ada Satri yang datang melaporkan bahwa korban BD tidak sadarkan diri, kemudian saksi mengecek ke kamar santri dan ditemukan BD tidak sadarkan diri.
“Sudah tidak sadarkan diri, dan oleh saksi dan pengasuh dibawa ke klinik Gita Farma.
Berdasarkan keterangan Dokter klinik Gita Farma, bahwa korban BD sudah dalam keadaan meninggal dunia selanjutnya oleh pengasuh Pondok Pesantren Daarel Qolam korban di bawa ke RSUD Balaraja,” ungkap AKP Nurrokhman dalam keterangannya.
(Ari/Faiz/posb)