Warga Desa Gembong Balaraja Minta DLHK Kabupaten Tangerang Turun Ke Lapangan
Tangerang, internasionalpos.com
Sejumlah warga Kampung Pabuaran Desa Gembong Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang, mengeluhkan adanya polusi udara yang disebabkan dari produsen limbah bubuk merk kopi ternama hingga mengotori rumah – rumah warga sekitar
Namun kedatangan perwakilan pihak perusahaan PT. Mayora Jayanti (red.HRD) yang didampingi oleh Aparat Desa Gembong, Alih – alih memberikan klarifikasi persoalan yang ada saat ini, malah terkesan melecehkan masyarakat sekitar.
Baca juga : Warga Desa Gembong Balaraja Minta DLHK Kabupaten Tangerang Turun Ke Lapangan
“Apa – apa’an itu pernyataan perwakilan pihak perusahaan tersebut yang mengatakan, “Dirinya siap melaundry pakaian masyarakat sekitar, serta mengirimkan petugas Cleaning service , juga petugas cuci steam mobil, jika ada warga yang terdampak dari debu serbuk kopi tersebut,” jelas Agam terlihat kesal
“Maaf..tolong sampaikan kepada manager kalian, kami masyarakat disini masih sanggup membersihkan harta benda kami sendiri atau mencuci pakaian sendiri,” ucapnya
Bukan itu yang diinginkan warga disini, harusnya kita berkumpul ini, untuk mencari jalan keluar seperti apa solusi yang ditawarkan dari pihak perusahan terhadap dampak dari kerusakan cerobong asap yang mencemari lingkungan kami,” ungkap Agam saat ditemui Awak Media (16/11/2022)
Baca juga : Patroli Gabungan bersama Polsek Pakuhaji setiap malam Minggu, waktu-waktu dimana rawan terjadinya kejahatan jalanan
“Ini pelecehan, kami seluruh masyarakat merasa tersinggung atas ucapan perwakilan perusahaan tersebut, warga masyarakat disini bukan ingin mencari kegaduhan tetapi solusinya seperti apa atas kerusakan cerobong milik mereka (red. perusahaan),” ungkapnya
“Kata – kata, Mana pakaian yang kotor nanti saya londry di PT Mayora, mobilnya juga saya Steam, atau nanti saya kirim Cleaning service untuk ngepel lantai, bukan kaya gitu juga jawabannya, Emang dia mau loundry pakaian semua warga yang terdampak,” kata Agam menegaskan
“Kami minta agar pihak perusahaan PT Mayora Jayanti dan perwakilannya (red HRD) membuat pernyataan tertulis terkait ucapanya yang menyinggung kami semua,” ucap Agam
Selain rumah dan pakaian kotor, debu kopi itu bikin mata jadi sepet dan perih, hidung juga jadi item, apalagi kalau kita sedang pilek rasanya nggak nyaman banget, “Saya khawatir ini bisa menyebabkan terganggunya saluran pernapasan masyarakat sekitar, karena debu serbuk kopi yang berterbangan melalui udara kemudian dihirup oleh anak – anak kami warga sekitar,” tandasnya
Belum lagi dampak lainnya, kami warga disini juga mengeluhkan suara bising yang ditimbulkan oleh perusahaan mereka (red. PT. Mayora Jayanti), karena hampir tiap malam kami sering mendengar suara seperti bom atau ban mobil pecah, bikin masyarakat terdekat merasa kaget,” paparnya
“Alhamdulillah, dan Apresiasi pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Provinsi Banten, sudah turun ke lapangan dan mengecek lokasi, yang dikeluhkan warga, serta memberikan arahan kepada pihak PT Mayora Jayanti untuk segera memperbaiki saluran udara agar tidak lagi berdampak pada pemukiman warga kampung Pabuaran Desa Gembong dan sekitarnya,” ucapnya
“Kami hanya meminta agar pihak perusahaan PT Mayora Jayanti untuk membuat pernyataan tertulis terkait polusi udara yang mana debu mengotori rumah – rumah dan jemuran warga agar tidak terjadi lagi, jika dikemudian hari hal terjadi kembali kami, maka pernyataan itu bisa kami pertanyakan kembali, bahkan sebagai bukti untuk kami laporkan,” ungkap Agam.
Perlu diketahui hampir sudah Satu Minggu ini limbah serbuk kopi PT Mayora Jayanti berterbangan mencemari lingkungan sekitar, tidak hanya rumah yang kotor, pakaian yang dijemur, kendaraan yang terparkir pun menjadi sasaran.
Setiap aktivitas PT Mayora Jayanti, Selain tembok dan teras rumah, serbuk kopi yang berterbangan itu juga menyasar pakaian yang dijemur dan kendaraan roda empat milik warga yang di parkir dan kuat dugaan keluar melalui cerobong udara,
Nampak sejumlah pakaian putih yang dijemur juga pada berubah warna dan lengket, selain itu mobil yang parkir juga pada hitam kotor.
Warga mengatakan dan berharap pihak pengawasan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabupaten Tangerang memanggil dan menegur pihak perusahaan serta menindaklanjuti keluhan itu agar tidak berdampak lebih besar terhadap kesehatan warga sekitar khususnya warga kampung Pabuaran Desa Gembong Kecamatan Balaraja.
(Ariyanto)